Selasa, 29 September 2015

TIMUN MAS



TIMUN MAS
Di suatu desa hiduplah seorang janda tua yang bernama mbok Sarni. Tiap hari dia menghabiskan waktunya sendirian, karena mbok Sarni tidak memiliki seorang anak. Sebenarnya dia ingin sekali mempunyai anak, agar bisa membantunya bekerja.
Pada suatu sore pergilah mbok Sarni ke hutan untuk mencari kayu, dan ditengah jalan mbok Sarni bertemu dengan raksasa yang sangat besar sekali. Hei, mau kemana kamu ? tanya si Raksasa. Aku hanya mau mengumpulkan kayu bakar, jadi ijinkanlah aku lewat, jawab mbok Sarni Hahaha.. kamu boleh lewat setelah kamu memberiku seorang anak manusia untuk aku santap, kata si Raksasa. Lalu mbok Sarni menjawab. Tetapi aku tidak mempunyai anak.
Setelah mbok Sarni mengatakan bahwa dia tidak punya anak dan ingin sekali punya anak, maka si raksasa mmberinya biji mentimun. Raksasa itu berkata, wahai wanita tua, ini aku berikan kamu biji mentimun. Tanamlah biji ini di halaman rumahmu, dan setelah dua minggu kamu akan mendapatkan seorang anak. Tetapi ingat, serahkan anak itu setelah usianya enam tahun.
Setelah dua minggu, mentimun itu nampak berbuah sangat lebat dan ada salah satu mentimun yang cukup besar. Mbok Sarni kemudian mengambilanya, dan setelah dibelah ternyata isinya adalah seorang bayi yang sangat cantik jelita. Bayi itu kemudian diberi nama timun emas. Anak itu tumbuh besar menjadi gadis yang sangat cantik. Setelah gadis itu berumur 6 tahun datanglah si raksasa itu untuk menagih janji, tapi mbok Sarni memohon agar memberi kesempatan untuk masih bersama Timun Mas, si raksasa memberi kesempatan kepada Mbok Sarni sampai usia Timun Mas berumur 17 tahun.
Tibalah saatnya Timun mas berumur 17 tahun, si raksasa datang kembali untuk menagih janji, tapi Timun Mas lari untuk menyelamatkan diri agar tidak menjadi santapan si raksasa, Raksasa mengetahui Bahwa Timun Mas telah melarikamn diri, dan menejarnya. Dengan jimat” yang dimikili Timun Mas , akhirnya Ia bisa mengalahkan si Raksasa dan Timun Mas pun Hidup bahagia dengan Mbok Sarni.

LEGENDA BUAYA PUTIH DI MALUKU

LEGENDA BUAYA PUTIH DI MALUKU
Pernahkah anda datang ke Danau Wisata Tolire, Ternate, Maluku ???? Tahukah anda danau tersebut bukan hanya indah tetapi juga menyimpan kemisteriusan. Salah satunya adalah jika kita melempar apapun , sekeras apapun ke dalam danau maka benda tersebut tidak akan pernah mengenai permukaan air danau tersebut. Dipercaya juga buaya putih hidup didanau tersebut. Menurut penduduk setempat kejadian tersebut tidak lepas dari legenda danau tersebut secara turun temurun.
DANAU TORILE
Maluku memang masih sangat terasa kental keindahan alamnya, salah satunya yang dikenal adalah danau Tolire. Danau wisata yang terletak sekitar 10 km dari pusat kota Ternate ini selain mengandung keindahan juga menyimpan misteri.
Danau Tolire berada di bawah kaki Gunung Gamalama, gunung api tertinggi di Maluku Utara. Di sisi kanan hamparan tanaman jati emas dan pepohonan Jambulang (buah khas Ternate, disisi barat, atau di belakang saat menghadap danau, deretan pohon kelapa dan luasnya laut dan sunset sore hari merupakan pemandangan spesial khas Tolire.inggi
Danau Telire terdiri dari dua buah danau, yaitu Danau Tolire Besar dan Danau Tolire Kecil. Jarak antara keduanya hanya sekitar 200 meter. Uniknya danau Tolire besat sekilas terlihat seperti kuali besar karema dikelilingi tebing-tebing  tinggi dari gunung Gamalama. Danau air tawar ini juga dihuni oleh banyak ikan-ikan air tawar. Berdasarkan sejarah geologi, terbentuknya Danau Tolire adalah akibat dari letusan freatik yang pernah terjadi di daerah ini.
LEGENDA
Dahulu kala di lokasi tersebut merupakan sebuah desa/perkampungan. Warga desa tersebut hidup sejahtera dan mempunyai tali persaudaraan yang kuat, sehingga tidaklah aneh jika semua warga di desa tersebut saling mengenal pribadi satu sama lain. Sampai suatu ketika terjadi kejadian yang diluar dugaan.
Seorang ayah menghamili anaknya sendiri. Kejadian tersebut akhirnya diketahui masyarakat sekitar dan membuat seluruh warga marah. Mereka mengutuk sang ayah dan anak tersebut dan mengusir mereka dari desa. Karena terpaksa dan merasa malu maka ayah dan anak tersebut pergi meninggalkan desa . ketika mereka melangkahkan kaki pergi dari desa suatu kejadian aneh terjadi.
Konon katanya seketika tempat mereka (ayah dan anak itu) berpijak terbelah akibat gempa dahsyat secara tiba-tiba. Sang penguasa murka dan menghukum ayah, anak, beserta desa tersebut menjadi dua buah danau. Satu danau besar yang kemudian disebut tolire besar (lamo) yang menggambarkan sang ayah. Satu lagi danau yang lebih kecil yang disebut Tolire kecil (ici) yang mencerminkan sang anak.
Sampai ekarang kedua danau tersebut masih ada sampai sekarang. Menurut masyarakat kedalaman danau Tolire tidak terukur. Konon katanya para warga desa tersebut sekarang berubah menjadi buaya putih yang melindungi danau sampai sekarang. Penduduk setempat meyakini danau tersebut dihuni oleh ratusan buaya putih berukuran sekitar 10 meter yang kerap kali menamoakkan dirinya. Itu sebabnya mengapa pengunjung dilaang berendam, berenang, bahkan memancing di danau Tolire, karena mereka percaya barang siapa yang mengganggu danau akan menjadi mangsa buaya putih.
 
Semoga artikel ini bermanfaat bagi anda para pembaca :)