Selasa, 01 September 2015

Legenda Watu Dodol

LEGENDA WATU DODOL DI BANYUWANGI

Pada  zaman dahulu menurut cerita yang berkembang di masyarakat setempat Asal Usul watu dodol, nama “Watu Dodol” berasal dari kata Watu (bahasa jawa) yang berarti batu, dan dodol yang berarti jenang. Cerita asal usul Watu Dodol ini bukan berasal dari masyarakat lokal, karena pelaku ceritanya adalah Kyai Semar, tokoh pewayang. Sedangkan warga Using (asli Banyuwangi ), tidak mengenal tradisi pewayangan tersebut. Batu itu berasal dari jualannya Kyai Semar yang jatuh di tempat itu. Sedang berasnya tumpah, menjadi pasir yang bersih di sekitara pantai watu dodol.


 Konon alat pukulnya, kayu kelor, terlempat dan menancap di sela-sela batu di sebelah kanan jalan (kalau dari arah barat). Hal ini juga aneh, karena di celah batu bisa tumbuh poon kelor. Bagi masyarakat Jawa, kelor merupakan senjata pamungkas untuk menghilangkan segala pengaruh mistik yang dimiliki seseorang. Seperti ilmu kanuragan atau ilmu hitam, diyakini akan luntur bila bersentuhan dengan kayu kelor. Sementara bagi warga Using, merupakan bahan sayur segar yang disajikan pada siang hari. Terutama pada hari ke-2 setelah Idul Fitrih. Bisa dipastikan, banyak orang Using yang memasak sayur daun kelor.
Keanehan lain, adanya air tawar yang keluar dari bibir pantai Watu Dodol. Padahal, di kawasan itu kan air asin semua. Air tawar ini berasal dari bekal minum Kyai Semar yang tumpah. Bagi orang yang percaya bahwa air itu merupakan air kehidupan (Tirto Nadi). Mereka ada yang membawa pulang, dengan barbagai alasan yang dipercayainya sendiri.
Namun sejak saat itu banyaknya orang-orang sekitar watu dodol melakukan pengambilan batu karang, maka “kiclong-kiclong” watu dodol tidak seperti yang tergambarkan dalam lagi yang populer tahun 1970-an itu. Bahkan di pantai kampe, sebelah barat watu dodol, pantainya berlumpur. Batu karangnya habis di ambil warga, untuk bahan campuran batu kapur. Padahal, menurut warga setempat, gambaran “kinclong-kinclong” itu dulu bisa dinikmati sejak kawasan Wongsorejo hingga ke Pantai Blimbingsari.

Demikian artikel tentang asal-usul Watu Dodol semoga bermanfaat bagi pengunjung dan membaca.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar