Selasa, 01 September 2015

Legenda Banyuwangi




LEGENDA BANYUWANGI

        Pada suatu waktu di daerah tepatnya di sekitar pantai timur pulau Jawa atau Jawa Timur berdirilah sebuah kerajaan yang diperintah oleh seorang raja. Raja tersebut memiliki seorang putra bernama Raden Banterang yang kelak anak menggantikan ayahnya sebagai raja. Raden Banterang adalah sosok yang gagah, tampan, dan bagus parasnya. Namun Raden Banterang memiliki sifat mudah untuk marah.
        Pada hari itu Raden Banterang sedang berburu dengan beberapa pengawalnya. Di dalam perburuannya, Raden Banterang berpisah dengan pengawalnya dan sampailah dia di sebuah sungai. Di tepi sungai tersebut ada seorang gadis yang sangat cantik sedang memetik sebuah bunga. Raden Banterang langsung tertarik padanya. Lalu Raden Banterang mengajaknya berkenalan dan bertanya mengapa ia sendirian di sini. Gadis itu ternyata bernama Surati, putri Raja Klungkung. Dia berada di situ karena ia takut apabila serangan musuh datang lagi. Beberapa waktu lalu kerajaan yang dipimpin ayahnya diserang kerajaan lain. Sejak hari itu Surati mengembara seorang diri dan sampailah ia di tempat itu. Mendengar cerita Surati, Raden Banterang hanya bisa diam. Karena ia mengetahui bahwa yang menyerang kerajaan Klungkung adalah ayahnya sendiri. Raden Banterang merasa iba kepada Surati dan memutuskan untuk membawanya ke istana. Setelah itu Raden Banterang pun menikahi Surati. Semua rakyat merasa senang karena Raden Banterang mempunyai istri yang cantik dan berbudi pekerti yang luhur. Karena sikap Surati yang baik hatilah, Raden Banterang mennnjaaadi tidak pemarah lagi.
        Kemudian beberapa hari kemudian Raden Banterang sedang berburu dan Surati sedang berjalan-jalan di luar istana. Tiba-tiba ada seorang laki-laki yang memanggil surati. Suratipun menoleh kearah orang yang memanggilnya . Betapa kagetnya katika ia melihat siapa yang memanggilnya tadi. Tnyuernyata adalah kakak kandungnya. Surati tak pernah menyangka kalau kakaknya masih hidup. Kakak kandungnya tersebut menyuruhnya untuk membantu menuntut balas atas kematian ayahnya mereka . Tetapi, Surati menolaknya karena ia merasa berhutang budi pada Raden Banterang yang telah menyelamatkannya dai kesengsaraan. Karena tidak mendapatkan dukungan dari adiknya, kakak Surati memutuskan untk balas dendam dengan caranya sendiri.
        Lalu saat ingin berburu tiba-tiba ada seorang pengemis mendatangi Raden Banterang. Raden Banterang pun dihasut oleh pengemis tersebut yang sebenarnya adalah kakak Surati yang sedang menyamar. Pengemis tersebut berkata bahwa ia mendengar pembicaraan Surati dengan kakak kandungnya tentang rencana mereka balas dendam atas kematian ayah mereka. Pengemis itu juga bilang bahwa apabila Raden Banterang tidak percaya, Raden Banterang harus melihat di bawah peraduan permaisuri Surati terdapat sebuah ikat kepala seorang laki-laki. Lalu pengemis tersebut langsung menghilang. Raden Banterang ingin membuktikan kebenaran ucapan pengemis itu. Kemudian dia pulang. Sesampainya di istana Raden Banterang langsung menuju tempat peraduan istrinya. Betapa kecewanya ia ketika melihat ke bawah peraduan istrinya ternyata memang ada sebuah ikat kepala laki-laki.
        Akhinya Raden Banterang pun tidak bisa menahan lagi Emosinya. Lalu dibawanya istrinya ke muara sebuah sungai diceritakannya semua laporan yang didengarnya dai seorang pengemis saat sedang berbuu. Raden Banterang lalu menanyakan hal itu pada Surati dengan nada marah. Surati pun bersumpah pada Raden Banterang bahwa ia tidak melakukan apa yang diceritakan pengemis itu pada Raden Banterang. Tetapi , Raden Banterang tetap tidak percaya. Maka dihunusnya keris yang terselip di pinggangnya. Sebelum keris itu ditikamkan pada Surati, Surati melompat ke sungai lalu menghilang. Lalu pengemis tadi datang sambil meneriakkan sebuah kata yaitu”Banyuwangi”. Pengemis tersebut menjelaskan semuanya dan ia juga bilang bahwa “Banyuwangi” adalah tanda cinta suci dari Surati untuk Raden Banterang.
        Raden Banterang akhirnya menyesali peruatannya. Raden Banterang terburu nafsu tanpa menyelidikinya dengan cermat. Atas perbuatannya membawa maut bagi permaisuri yang dicintainya. Kemudian sejak saat itu tempat permaisuri menghilang dalam dasar sungai disebut BANYUWANGI yang berarti air yang sangat harum.
        Demikianlah CERITA ASAL MULA LEGENDA BANYUWANGI semoga bisa bermanfaat bagi teman-teman dan bisa diambil hikmah dan pelajaran dari cerita tersebut.



Alhamdulillah saya ucapkan atas selesainya artikel ini semoga artikel Legenda Banyuwangi ini bermanfaat bagi para pembaca dan pengunjung. :)
 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar